kreditmerupakan pinjaman dana kepada masyarakat yang dapat digunakan untuk tujuan tertentu, dimana masyakat nantinya memiliki kewajiban mengembalikan dana yang dipinjamkan tersebut dalam kurun waktu tertentu dan dengan cara pembayaran yang sangat fleksibel, apakah itu secara tunai langsung, secara bertahap atau berangsur. (baca juga : cara DefinisiDana penanggulangan bencana dalam PP 22 tahun 2008 adalah dana yang digunakan bagi penanggulangan bencana untuk tahap prabencana, saat tanggap darurat, dan/atau pascabencana. PP ini memiliki tujuan untuk mendukung upaya penanggulangan bencana secara berdayaguna, berhasilguna, dan dapat dipertanggungjawabkan. ProdukSimpanan Bank BRI (Bank Rakyat Indonesia). Beberapa produk simpanan BRI sebagai bentuk layanan publik antara lain Tabungan BRI, Deposito BRI, dan Giro BRI. A. Tabungan BRI. Fasilitas Tabungan BRI terdiri dari beberapa produk, antara lain: 1. Tabungan BritAma, produk tabungan ini didukung dengan fasilitas e-banking dan sistem real time Vay Tiền Nhanh Chỉ Cần Cmnd. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Bandung 9/5 - Siapa yang tidak pernah dengar dan mengalami soal kredit? Ya, sebagaian besar masyarakat Indonesia pasti sudah akrab dengan kata kredit dan tidak jarang di antara kita yang pernah mengalami kesulitan soal kredit yang kemudian muncul, mungkinkah kredit yang dimiliki bukanlah sebagai beban yang membuat kehidupan kita tidak tenang dan tertekan tapi malah menjadikan perekonomian menjadi lebih baik?Toni Muliadi, Co-founder BPR Mitra Parahyangan Bandung, lewat acara webinar "Parade Pengusaha Bandung Berbagi Inspirasi", yang diadakan oleh IIDB-Indscript Creative bersama BUKUIN menyampaikan bahwa kredit sangat mungkin menjadi produktif. Lebih jauh beliau menjelaskan bahwa kredit dibagi menjadi 2, yaitu 1. Kredit Komersil Kredit komersil biasa disebut kredit produktif yang nama kredit ini digunakan untuk suatu kegiatan yang nantinya dapat menghasilkan barang atau jasa yang menghasilkan. Dana dari kredit komersil ini biasanya dipakai untuk mengembangkan usaha atau investasi. Termasuk dalam kredit komersil Kredit Usaha Rakyat KUR, Kredit Modal Kerja juga Kredit Kredit KonsumtifKredit yang digunakan untuk keperluan konsumtif seperti membeli kebutuhan pribadi, kredit kepemilikan rumah, kredit pembelian mobil dan lain juga mengatakan, jangan mudah tergiur dengan kredit yang tidak terencana dengan matang sehingga pada akhirnya kita terjebak dengan utang. Memang tidak ada salahnya jika kita sangat terpaksa yang akhirnya mengharuskan untuk mengambil utang atau kredit, tapi dengan menimbang atau mengukur kemampuan kita dalam membayar cicilannya nanti. Bagi UMKM yang mengajukan kredit di BPR Mitra Parahyangan Bandung mungkin merasakan bahwa mengajukan kredit di tempat kami terasa lebih sulit dengan berbagai pertanyaan yang diajukan secara mendetail. Hal tersebut dilakukan karena kami bukan saja ingin memberikan kredit bagi UMKM namun juga memberikan pendampingan UMKM agar dana yang diberikan dapat digunakan dengan tepat, imbuhnya adalah jangan terjebak utang, maksudnya adalah, ketika kita tidak tepat perencanaan atau penggunaan dalam dana yang telah didapatkan, maka kemudian kita akan terjebak pada kondisi ketidakmampuan untuk membayar utang tersebut. Bahkan yang lebih mengerikan lagi, jika pada akhirnya harus membayar utang dengan berutang, hingga akhirnya kita tidak mampu keluar dari lubang utang itu sendiri. 1 2 Lihat Financial Selengkapnya – Kredit adalah salah satu layanan perbankan yang sering digunakan oleh nasabah. Namun di dunia perbankan, ada yang namanya kredit aktif dan kredit pasif. Kredit aktif adalah pinjaman untuk kegiatan produktif. Bagaimana dengan kredit pasif? Apa layanan lain dari bank? Perbedaan Kredit Pasif dan Kredit Aktif Produk Lain dari Bank Perbedaan Kredit Pasif dan Kredit Aktif Meski sama-sama bagian dari kredit, tetapi kredit aktif dan kredit pasif berbeda. Kredit aktif adalah kredit usaha kecil dan mikro, kredit usaha rakyat, kredit modal kerja, pembelian surat berharga, dan lain-lain yang diberikan bank kepada nasabah untuk kepentingan produktif. Sedangkan kredit pasif merupakan aliran dana dari masyarakat yang masuk ke bank. Dengan kata lain, kredit pasif adalah dana tabungan dari nasabah yang disetor bank. Produk yang masuk kategori kredit pasif dan kredit aktif adalah sebagai berikut ● Kredit Pasif 1. Tabungan ini adalah tempat nasabah menyimpan uang di bank. Nasabah dapat kapan saja menyimpan, mengambil, atau memindahkan uangnya dari rekening tabungan. Dalam tabungan, bank akan memberikan nasabah berupa bunga, dan nasabah wajib membayar biaya administrasi. 2. Deposito Berjangka Tabungan berjangka atau biasa disebut dengan deposito berjangka adalah sistem penyimpanan uang nasabah yang tak bisa diambil sewaktu-waktu. Misal deposito berjangka tiga bulan, nasabah hanya bisa mengambil dana ketika jatuh tempo atau mencairkan bunga setiap tiga bulan sekali. Pada umumnya, bunga deposito lebih tinggi dibanding bunga tabungan. Sehingga deposito sering digunakan nasabah sebagai tempat berinvestasi. Karena caranya mudah, cukup likuid, keuntungannya stabil, serta minim risiko. Namun deposito hanya cocok untuk investor tipe konservatif. Investor tipe moderat dan agresif kurang cocok. Karena tipe moderat memilih produk investasi yang memberikan keuntungan lebih tinggi dengan risiko sepadan, seperti reksa dana pendapatan tetap atau obligasi. Tipe agresif menginginkan investasi yang memberikan keuntungan paling besar, meski risikonya juga besar. Seperti saham atau reksa dana saham yang pergerakannya sangat fluktuatif dan dipengaruhi kondisi pasar saat itu. Namun saat menyimpan saham dalam jangka waktu lama, kemungkinan besar investor memperoleh keuntungan yang menggiurkan. Unduh Ajaib untuk informasi lengkap mengenai investasi. 3. Deposit On Call ini adalah tabungan yang bisa diambil setelah ada pemberitahuan dahulu dari penabung. 4. Deposit Automatic Roll Over ini adalah salah satu jenis deposito, di mana jika nasabah tidak mengambil dananya hingga waktu jatuh tempo, maka deposito otomatis diperpanjang dan bunganya langsung dihitung. 5. Giro giro merupakan simpanan atau tabungan nasabah yang bisa digunakan sebagai alat pembayaran. Untuk memudahkan nasabah dalam menggunakan uangnya, bank mengeluarkan cek atau bilyet giro. ● Kredit Aktif 1. Kredit Rekening Koran R/K ini adalah kredit yang diberikan oleh bank kepada nasabah sesuai dengan kebutuhan, seperti mutasi atau pemindahan buku. Selain itu, jaminan dari kredit rekening koran berupa surat berharga, sertifikat tanah, mobil dan BPKB, dan masih banyak lagi. Misal Pak Ahmad mengajukan kredit usaha ke bank untuk membiayai bisnisnya yang makin berkembang. Maka ia harus memenuhi syarat administratif, yaitu melampirkan rekening koran dan jaminan sertifikat tanah sebelum pengajuan kredit disetujui oleh pihak bank. 2. Kredit Reimburs Letter of Credit berikutnya tentang kredit aktif adalah kredit reimburs, yaitu bank yang memberikan pinjaman kepada nasabah dengan cara membayar harga beli sebuah barang. 3. Kredit Dokumenter ini merupakan kredit yang diberikan oleh bank kepada nasabah, karena ia telah menyerahkan jaminan dokumen kepada bank. 4. Kredit Aksep kredit ini diberikan oleh pihak bank, caranya bank menandatangani aksep yang ditarik oleh nasabah. 5. Kredit Dengan Jaminan Surat Berharga seperti namanya, ini merupakan kredit dari bank kepada nasabah untuk membeli surat-surat berharga. Penyaluran kredit dari bank bukanlah barang baru. Hal itu sejalan sebagai salah satu fungsi bank, yakni memberikan kredit kepada masyarakat individu dan badan usaha. Penyaluran kredit tersebut memberikan manfaat antara lain – Mendorong pertumbuhan dan pemerataan ekonomi. – Meningkatkan usaha serta penghasilan masyarakat. – Membuka lapangan pekerjaan lebih banyak. – Mengembangkan dunia usaha, baik skala UMKM maupun industri. – Memperluas pasar sekaligus menambah pendapatan negara. – Mempertahankan dan membantu usaha perbankan. Produk Lain dari Bank Kredit pasif dan kredit aktif adalah bagian dari produk perbankan. Selain produk berupa kredit dan tabungan. Bank juga memberikan layanan lain, yakni ● Transfer Layanan jasa yang sering digunakan oleh nasabah adalah transfer atau pemindahan uang. Nasabah dapat melakukan transfer antar rekening maupun bank, di dalam maupun luar negeri, kapan saja serta di mana saja. Saat ini, transfer bisa dilakukan dengan internet atau mobile banking. Untuk transfer antar rekening, pihak tidak memungut biaya. Pemungutan biaya dikenakan ketika nasabah mentransfer uang antar bank dan mentransfer ke bank luar negeri. ● Penagihan Warkat Bank memberikan layanan lain berupa penagihan warkat surat berharga seperti bilyet giro dan cek. Penagihan warkat yang berada di dalam kota disebut kliring clearing dan yang berada di luar kota atau negeri disebut inkaso collection. Proses penagihan membutuhkan waktu satu hari hingga satu bulan, tergantung lokasinya. ● Bank Notes Ini adalah jasa transaksi valuta asing galas, foreign exchange. Bank akan mengacu kurs atau nilai tukar berdasarkan Bank Indonesia dalam proses jual beli bank notes. ● Bank Garansi Ini merupakan layanan jaminan bank untuk nasabah dalam pembiayaan usaha. Dengan jaminan bank garansi, nasabah memperoleh fasilitas untuk menjalankan kegiatan bisnisnya. Nilai jaminan akan disesuaikan dengan kredibilitas dan prospek bisnis nasabah. ● Safe Deposit Box Layanan ini menawarkan penyewaan boks penyimpanan barang atau surat berharga milik nasabah di bank. Penitipan tersebut aman dan terpercaya. ● Menerima Pembayaran Bank juga menerima layanan pembayaran yang memudahkan dan memberikan rasa aman kepada nasabah. Sebut saja menerima pembayaran pajak, listrik, uang sekolah atau kuliah, payroll gaji karyawan, uang pensiun, dan masih banyak lagi. ● Pasar Modal Di pasar modal, bank sangat berperan penting. Karena ia bisa menjadi penjamin guarantor, penjamin emisi underwriter, perantara perdagangan efek pialang atau broker, hingga perusahaan pengelola dana investment company. RumahCom – Berdasarkan Undang-Undang Perbankan, kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat disamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dan pihak lain, yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga. Kredit disediakan oleh bank umum konvensional, BPR, dan Pegadaian. Berdasarkan tujuan, kredit terbagi menjadi dua jenis, yakni kredit produktif dan kredit konsumtif. Untuk Anda terutama para milenial, penting untuk mengetahui kredit produktif dan kredit konsumtif, agar memiliki pengetahuan tentang kredit yang akan berpengaruh terhadap kesehatan keuangan. Karenanya, dalam artikel ini akan membahas mengenai kredit produktif dan kredit konsumtif, diantaranya Definisi Kredit Produktif Perbedaan Kredit Produktif dan Konsumtif Contoh Kredit Produktif Contoh Kredit Konsumtif Tips Memilih Kredit yang Tepat Sesuai Kebutuhan Definisi Kredit Produktif Kredit produktif adalah teknik cicilan untuk bisnis atau membuka sebuah usaha. Kredit produktif secara bahasa merupakan frasa yang terdiri dari dua kata dan memiliki arti yang tentu berbeda. Kata “Kredit” merupakan transaksi finansial yang memiliki sifat tidak tunai atau secara angsuran. Kredit juga bisa dikatakan sebagai teknik pinjaman. Sedangkan kata “produktif” berarti bersifat atau mampu menghasilkan sesuatu yang biasanya dalam jumlah besar. Pada umumnya seseorang melakukan ini di luar pekerjaan utamanya. Jadi di samping memenuhi kebutuhan berhutang, juga sebagai penghasilan tambahan selain gaji pokok dan tunjangan yang diterima dari perusahaan tempat bekerja. Kredit produktif sendiri melakukan transaksi cicilan dan kemudian menjadikannya sebagai ajang dalam penghasil pendapatan. Contohnya, apabila Anda akan membeli sebuah bangunan ruko dan mengajukan KPR, lalu menjadikannya kedai kopi. Kemudian laba yang didapat dari penjualan tersebut bisa dijadikan untuk membayar cicilan KPR gedung kedai itu sendiri. Kredit produktif juga ketika Anda akan membeli sebuah rumah tambahan lagi dan berniat menyewakannya pada orang lain. Salah satu yang disebut sebagai kredit produktif adalah KPR. Jika Anda sedang mencari hunian dengan pengajuan KPR, cek daftar hunian di kawasan Parung yang bisa jadi pilihan Anda. Berikut listing terbaik di Parung dibawah Rp500 juta untuk Anda! Perbedaan Kredit Produktif dan Konsumtif Kredit produktif dan kredit konsumtif memiliki beberapa perbedaan. Mulai dari definisi, serta tujuan dari kredit tersebut. Simak tabel berikut untuk penjelasannya. Kredit produktif merupakan suatu jenis pinjaman yang dapat digunakan untuk meningkatkan hasil pemasukan dengan cara membeli suatu aset. Kredit konsumtif sedikit berbeda dari kredit produktif, kredit konsumtif adalah kredit yang digunakan untuk kebutuhan pribadi saja. Kredit produktif bertujuan untuk membeli properti yang disewakan atau menjadikannya modal usaha sehingga mendapatkan uang kembali. Uang yang dipinjam untuk kredit konsumtif tidak digunakan untuk membeli aset yang menghasilkan uang. Akan tetapi kredit konsumtif digunakan untuk pembelian aset yang akan mengalami depresiasi. Misalnya, membeli barang elektronik atau barang-barang pemenuhan keinginan lainnya. Kredit produktif berpeluang menumbuhkan aset dan menjadi kanal pemasukan. Kredit konsumtif lebih mementingkan kebutuhan personal dan terkadang bersifat mendadak Contoh Kredit Produktif Dalam pengertian kredit produktif di atas sudah dijelaskan sekilas mengenai contoh kredit produktif Berikut contoh lain dari kredit produktif 1. Modal Usaha Jika Anda akan membuka usaha, membangun proyek, membuat pabrik, rehabilitasi, perluasan bangunan usaha dan lainnya. Itu merupakan jenis investasi yang bisa dipilih. Melansir OJK, kredit ini bisa mendukung kebutuhan dana pembiayaan investasi jangka panjang. 2. Ekspansi Bisnis Dalam skala bisnis yang besar, contoh kredit produktif yang paling umum dilakukan adalah ekspansi bisnis. Misalnya, terdapat perusahaan ekspedisi yang mengambil opsi kredit ke bank untuk menambah unit mobil logistik baru atau menggunakan dana tersebut untuk membuka cabang dan drop point yang baru. Jenis kredit seperti ini pada umumnya memiliki masa pengembalian yang cukup lama, sehingga cocok jika ingin meminjam nominal yang besar untuk keperluan usaha. Untuk mengajukan pinjaman dibutuhkan studi kelayakan dan Surat Izin Usaha Perdagangan SIUP serta Tanda Daftar Perusahaan TDP. 3. Keperluan Pribadi yang Menghasilkan Akan tetapi, membeli kendaraan bermotor juga bisa menjadi salah satu contoh kredit produktif dalam contoh kasus yang berbeda, misalnya saja untuk keperluan pribadi. Wajar saja mengingat alat transportasi yang satu ini merupakan objek yang mudah menurun harganya. Berbeda lagi jika motor tersebut digunakan untuk bekerja sebagai ojek online, yang mana akan menjadi salah satu sumber pemasukan tambahan. Contoh Kredit Konsumtif Kredit konsumtif sedikit berbeda dari kredit produktif, kredit konsumtif adalah kredit yang digunakan untuk kebutuhan pribadi saja. Berikut contohnya 1. Healing Uang yang dipinjam untuk kredit konsumtif tidak digunakan untuk membeli aset yang menghasilkan uang. Akan tetapi kredit konsumtif digunakan untuk pembelian aset yang akan mengalami depresiasi atau istilah gaul sekarang, Healing’ 2. Kebutuhan Barang Konsumtif Contoh kredit konsumtif yang paling familiar saat ini adalah pembelian gadget baru dengan menggunakan kartu kredit. Jenis barang dengan basis teknologi ini merupakan objek yang sangat mudah terkena depresiasi. Penurunan nilai jual ini membuatnya menjadi salah satu jenis kredit konsumtif yang juga tidak dianjurkan untuk dilakukan. 3. Acara Pribadi Kredit konsumtif juga biasanya digunakan untuk acara pribadi seperti liburan, pesta ulang tahun, acara pernikahan, dan acara-acara pribadi lainnya yang membutuhkan biaya dari kartu kredit. 4. Gaya Hidup Kredit konsumtif juga kerap digunakan untuk memenuhi gaya hidup seperti berbelanja, makan dan minum di restoran atau cafe yang diinginkan. Tips Memilih Kredit yang Tepat Sesuai Kebutuhan Saat ini banyak bank berlomba-lomba untuk menerbitkan berbagai jenis kartu kredit yang masing-masing disertai pula dengan berbagai penawaran menarik seperti bebas biaya tahunan, suku bunga rendah, kartu emas atau platinum, dan lain sebagainya. Untuk dapat memilih kartu kredit yang tepat bagi kebutuhan Anda, silakan simak beberapa tips berikut ini 1. Pertimbangkan Biaya yang Dikenakan Salah satu faktor yang penting untuk dipertimbangkan dalam memilih kartu kredit yang tepat bagi Anda adalah biaya-biaya yang dikenakan seperti iuran tahunan, bunga, biaya administrasi, dan sebagainya. Kartu kredit dengan suku bunga yang lebih tinggi, biasanya cocok bagi Anda yang memilih untuk menggunakan kartu kredit sebagai pengganti uang tunai dalam berbelanja dan segera melunasi tagihan kartu kredit Anda setiap bulan. Dengan begitu pengeluaran Anda setiap bulan bisa terlacak. Meski memiliki suku bunga yang tinggi, kartu kredit jenis ini biasanya menawarkan nilai tambah seperti bebas biaya tahunan, diskon, cashback, dan juga point reward setiap kali bertransaksi. Jika Anda membutuhkan kartu kredit untuk belanja bulanan dan membayar berbagai tagihan bulanan seperti listrik, telepon, dan air yang nilainya relatif tetap, pasti akan Anda bayar lunas setiap bulannya. Maka kartu kredit ini cocok bagi Anda. Dengan catatan, Anda harus memastikan terlebih dahulu kepada pihak bank penerbit kartu kredit bahwa perhitungan bunga dilakukan setelah jatuh tempo pembayaran tagihan dan bukan sejak tanggal transaksi. Jika bunga diperhitungkan sejak tanggal transaksi, maka Anda tetap harus membayar bunga meskipun Anda membayar tagihan secara lunas setiap bulan. Kartu Kredit dengan suku bunga rendah, cocok bagi Anda yang sering membayar tagihan dengan mencicil atau membayar jumlah minimum. Meskipun kartu kredit jenis ini pasti mengenakan iuran tahunan dan biasanya tidak memberi banyak penawaran diskon atau cashback, jika Anda memiliki sumber pendapatan tetap dan yang penting mencukupi untuk membayar tagihan setiap bulan, setidaknya jumlah minimum, maka bunga yang rendah ini menjadi faktor penentu utama dalam memilih kartu kredit ini. 2. Perhatikan Diskon yang Ditawarkan Salah satu faktor yang bisa menjadi bahan pertimbangan Anda dalam memilih kartu kredit yang tepat adalah adanya penawaran potongan harga atau diskon. Bagi Anda yang gemar berbelanja, carilah kartu kredit yang sering menawarkan diskon yang biasanya merupakan hasil kerjasama bank penerbit kartu kredit tersebut dengan sejumlah penjual atau merchant. Anda dapat memeriksa daftar penjual yang bekerjasama dengan penerbit kartu kredit yang Anda pertimbangkan, apakah Anda sering berbelanja di sana atau barang-barang yang didiskon memang merupakan barang-barang yang memang Anda butuhkan. Tips promo cicilan 0%, karena akan meringankan daripada membeli barang secara kredit langsung. 3. Periksa Layanan Pelanggannya Layanan pelanggan atau customer service juga merupakan salah satu faktor yang perlu diperhitungkan dalam memilih kartu kredit. Sebagai pengguna kartu kredit, Anda pasti ingin mendapatkan pelayanan yang baik dan lengkap dari pihak penerbitnya, dan antara lain termasuk layanan transaksi dan pengaduan 24 jam dengan petugas yang ramah dan sigap. Jika Anda merasa perlu sering menghubungi bank penerbit kartu kredit untuk menanyakan segala sesuatu, penting bagi Anda untuk memastikan bahwa layanan pelanggan yang disediakan bank penerbit kartu kredit tersebut sesuai dengan yang Anda inginkan, andaikata sewaktu-waktu Anda mengalami masalah dengan kartu kredit Anda. 4. Ketahui Jangkauan Jaringan Kartu kredit dengan jangkauan yang luas cocok bagi kategori orang yang sering bepergian ke luar negeri. Jika Anda termasuk ke dalam kategori ini, maka Anda sebaiknya memilih kartu kredit yang memiliki jaringan luas yang diterima di seluruh dunia, terutama di negara-negara yang sering Anda datangi. Penggunaan kartu kredit di luar negeri akan mempermudah Anda dalam bertransaksi, praktis, dan Anda pun dapat lebih menikmati perjalanan dengan nyaman. 5. Pastikan Tingkat Keamanannya Bagi Anda yang sangat memperhatikan keamanan dalam bertransaksi atau keamanan sebagai pemilik kartu kredit secara umum, sebaiknya pilih penerbit kartu kredit yang memberikan keamanan lebih kepada nasabahnya. Bentuk keamanan ini bisa berupa foto diri atau pencetakan tanda tangan pada kartu kredit, yang fungsinya antara lain untuk memperkecil kemungkinan terjadinya penyalahgunaan pada kartu kredit Anda. Selain itu, sekarang rata-rata penerbit kartu kredit juga menawarkan asuransi kepada pemegang kartu kreditnya. 6. Pertimbangkan Kredibilitas Bank Penerbit Salah satu hal lain yang perlu dipertimbangkan dalam memilih kartu kredit adalah latar belakang bank penerbit kartu kredit tersebut. Jika bank tersebut memiliki kredibilitas dan reputasi yang baik, maka Anda sebagai pemegang kartu kredit dari bank tersebut akan merasa lebih aman dan nyaman sementara keuntungan dalam menggunakan kartu kredit pun juga lebih besar. 7. Jenis Kartu Kredit Saat mengajukan aplikasi kartu kredit, biasanya Anda akan dihadapkan pada pilihan apakah ingin memiliki kartu kredit klasik classic, emas gold, atau platinum. Kartu kredit gold dan platinum merupakan kartu kredit premium yang menawarkan limit atau pagu kredit yang tinggi dan berbagai manfaat eksklusif tambahan seperti airport lounge, garansi produk dengan masa yang lebih panjang, dan asuransi kecelakaan saat melakukan perjalanan. Tentunya segala fasilitas tambahan di sini dapat diperoleh dengan membayar biaya tahunan yang lebih tinggi dan kadang tingkat bunga yang lebih tinggi pula. Jika Anda memiliki pendapatan yang tinggi, pengusaha, dan juga sering melakukan perjalanan terutama dengan pesawat, maka kartu kredit jenis gold atau platinum akan cocok bagi Anda. Jika tidak, maka sebaiknya Anda memilih kartu kredit jenis classic, sesuai dengan kebutuhan Anda. 8. Pertimbangkan Reward dan Fasilitas Tambahan Lainnya Sejumlah penerbit kartu kredit menawarkan reward atau hadiah kepada nasabahnya, bisa berupa barang, diskon belanja, poin, atau lain-lainnya. Jika Anda mengincar berbagai reward yang ditawarkan kartu kredit tertentu, maka kartu kredit tersebut cocok bagi Anda. Selain itu, hal lain yang perlu Anda pertimbangkan adalah fasilitas tambahan seperti akses ATM di seluruh dunia, asuransi perjalanan, asuransi pembayaran tagihan kartu kredit credit shield, dan juga fasilitas ruang tunggu eksekutif executive lounge di berbagai tempat. Jika Anda membutuhkan atau sering menggunakan fasilitas-fasilitas tambahan tersebut, ada baiknya Anda mempertimbangkan untuk memilih kartu kredit yang menawarkannya. 9. Kartu Kredit Co-Branding atau Affinity? Belakangan ini, ada jenis kartu kredit yang ditawarkan oleh sejumlah institusi berkaitan dengan merek atau institusi mereka, dengan mencantumkan nama merek atau institusi bersangkutan selain nama bank penerbit kartu kredit tersebut. Kartu Kredit Co-Branding Kartu kredit yang dikeluarkan oleh bank penerbit bekerjasama dengan perusahaan lain seperti maskapai penerbangan, pusat perbelanjaan, agen perjalanan, dan lain-lain ini biasanya menawarkan harga khusus untuk pembelian produk-produk tertentu. Selain itu penawaran lain bisa berupa poin yang jika dikumpulkan dapat digunakan untuk memperoleh potongan harga atau berbagai bonus. Kartu co-branding biasanya bebas iuran tahunan, namun seperti biasa dengan suku bunga yang lebih tinggi. Affinity card Sama seperti kartu co-branding, kartu kredit affinity juga merupakan kerjasama antara bank penerbit dengan pihak lain, dalam hal ini berupa organisasi seperti asosiasi alumni perguruan tinggi, klub olahraga, lembaga sosial, atau institusi lain. Kartu kredit ini juga biasanya menawarkan potongan harga atau hadiah. Jika Anda merasa membutuhkan penawaran-penawaran yang diberikan oleh kartu kredit co-branding atau affinity tertentu, silakan Anda mengajukan aplikasinya untuk bisa mendapatkan berbagai manfaat yang ditawarkan. Itulah penjelasan mengenai perbedaan kredit produktif dan kredit konsumtif, serta jenis dan tipsnya yang dapat menjadi informasi dan pertimbangan bagi Anda sebelum memiliki kartu kredit. Tonton video yang informatif berikut ini sebagai panduan yang bisa Anda ikuti seputar biaya tambahan dalam proses jual beli rumah! Hanya yang percaya Anda semua bisa punya rumah Tanya Tanya ambil keputusan dengan percaya diri bersama para pakar kami

dana yang digunakan masyarakat untuk kegiatan produktif disebut kredit